BVET BUKITTINGGI PELAYANAN PRIMA
Isolasi Virus Dengan Tissue Culture
5208 Admin

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel makhluk hidup. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Virus dapat diisolasi dan diperbanyak pada telur embrio tertunas, pada hewan percobaan dan pada tissue culture.

Tekhnik isolasi virus dengan tissue culture dilakukan secara aseptis untuk menjaga agar kultur bebas dari kontaminasi jamur dan bakteri. Komponen yang diperlukan pada teknik ini: sel/jaringan, sistem buffer pH, antibiotika dan anti jamur.  Beberapa faktor penunjang penting yang perlu perhatian untuk berlangsungnya kegiatan biakan jaringan adalah : peralatan dan penyiapan alat-alat yang dibutuhkan: Biohazard, Incubator, Refrigerator, Water Bath, Microscope, Centrifuge dan ruang laboratorium yang ber-AC dan berfasilitas lampu Ultra Violet. Peralatan lain yang harus disiapkan sebelum melakukan pekerjaan antara lain : botol-botol Tissue Culture, pipet dan seperangkat filter media. Faktor penting lainnya adalah penyiapan media,larutan penyangga dan sumber air. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya yaitu faktor penyimpanan sel.

            Ada 3 sel kultur yang bisa digunakan untuk isolasi virus yaitu, sel primer, sel semi lestari dan sel lestari. Perkembangan virus dalam tissue culture dapat diketahui dari:

  1. Efek sitopatik (cythopathic effect/CPE). Kerusakan sel berupa: degenerasi, nekrosis, sinsisium dan adanya sel raksasa

  2. Adsorpsi sel darah merah oleh sel yg terinfeksi Untuk golongan virus yg  tidak menunjukkan CPE  sehingga untuk mengetahui pertumbuhan virus dapat  ditambahkan eritrosit setelah 24 – 48 jam eritrosit melekat pada permukaan sel yang terinfeksi (hemadsorpsi) karena virus tersebut menghasilkan hemaglutinin

  3. Pembentukan plaque/foki. Foki terbentuk karena virus menginfeksi langsung dari sel ke sel. Bila diwarnai sel yg masih hidup menyerap warna dan sel yg mengalami degenerasi tidak menyerap warna sehingga terlihat daerah yang kosong. Bentuk plaque bervariasi

Bagikan