Gambaran Umum Residu Hormon Trenbolon Asetat (TBA) pada Pangan Asal Hewan di Wilayah Kerja Balai Veteriner Bukititnggi Tahun 2022 dan 2023

Kebutuhan konsumsi daging sapi penduduk Indonesia cenderung terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani. Daging sapi impor menjadi salah satu pemasok untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bahaya residu hormon yang melebihi ambang batas dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Salah satunya hormon Trenbolon Asetat (TBA) merupakan hormon penggertak pertumbuhan yang diimplankan ke sapi untuk meningkatkan berat badan dan mengefisiensi konversi pakan. Penggunaan TBA dapat meninggalkan residu dalam daging maupun organ dan dapat menyebabkan efek negatif. Kegiatan monitoring dilakukan dengan tujuan memantau penggunaan hormon TBA pada daging dari unit usaha pangan asal hewan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Balai Veteriner Bukittinggi telah melakukan monitoring terhadap residu hormon Trembolon dari periode 2022-2023. Monitoring dilakukan pada unit usaha pangan asal hewan dengan melakukan sampling secara acak dengan bobot 500 gram/sampel. Sampel pengujian yang diperoleh pada tahun 2022 dan 2023 sebanyak 58 sampel dengan metode Enzim Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat 31 sampel yang memiliki residu hormon di atas Batas Maksimum Residu (BMR). Standar Codex menetapkan bahwa ambang batas Trenbolon Asetat pada daging sapi dan hati sapi masing-masing 2 µg/kg (2 ppb) dan 10 µg/kg (10 ppb).

Kata kunci: Elisa, hormon, trenbolon asetat

• 755 views